Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir memberi indikasi bahwa alasan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena faktor intervensi (penolakan timnas Israel U-20) dan faktor keamanan. Popularitas Olahraga Sepakbola memang sangat besar, dari waktu ke waktu. Bisa dibilang permainan sepak bola telah membudaya diseluruh penjuru dunia, dan uniknya sepak bola terkesan adalah olahraga yang cair dan dapat dimodifikasi. Beberapa hasil modifikasi permainan sepak bola yaitu Futsal dan Mini Soccer/Sepakbola Mini. Oleh karena itu Kepala Desa Cikopo bapak H. Maya Firmansyah , SM ingin membangun kembali semangat merah putih dalam sepakbola. Beliau melaksanakan pembangunan lapangan mini soccer di samping kantor Desa Cikopo. Mini soccer baru empat tahun yang lalu berkembang di Indonesia. Federasi Sepak Bola Mini Indonesia (FSMI) diresmikan pada 2016. Pembangunan Lapangan Mini Soccer ini bertujuan untuk memajukan dunia olah raga sepak bola di Desa Cikopo, seiring berkembangnya kemajuan sepak bola di Indonesia. Lapangan Mini Soccer berbentuk sama seperti Sepakbola, namun secara ukuran lebih kecil yaitu, 50m x 20m dalam standart nasional dan 50mx30m dalam standarisasi Internasional. Pembangunan lapangan mini soccer ini di iringi dengan pembangunan tribun penonton agar lebih membuat para warga nyaman dan semangat dalam mendukung sepakbola di indonesia terutama di Desa Cikopo
Untuk bermain Mini Soccer, ini adalah beberapa aturan harus diketahui, yaitu :
1.Lama bertanding : 2 x 20 menit dengan waktu istrahat 10 menit.
2.Bola yang digunakan ukuran No 4 (empat).
3.Pemain Sepak Bola Mini (7 pemain inti dan 3 cadangan).
4.Pergantian pemain bebas (tidak ditentukan jumlahnya).
5.Jumlah pemain dalam permainan adalah 7 lawan 7.
6. Jika terjadi draw biasanya langsung diadakan tendangan pinalti (tidak menggunakan perpanjangan waktu)
7.Penggunaan kartu merah dan kartu kuning tidak diberlakukan, jika ada pemain yang melanggar hanya diberi peringatan saja.
8.Offside tidak diberlakukan
Dengan adanya lapangan mini soccer, Pak Maya berharap nantinya muncul banyak bakat bibit-bibit pesepak bola sejak usia dini, sehingga Desa Cikopoo mampu mengirimkan atlit-atlit sepak bola dalam berbagai event baik ditingkat Kabupaten, provinsi maupun ditingkat nasional.