Kangkung merupakan salah satu sayuran daun yang paling populer dan sangat disukai di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan ’swamp cabbage’, ’water convolvulus’, dan ’water spinach’. Sayuran atau tanaman kangkung ini berbunga dengan warna yang beragam dari putih sampai merah muda, dan batangnya dari warna hijau sampai ungu. Daunnya merupakan sumber protein, vitamin A, besi dan kalsium. Dalam pembudidayaan kangkung terdapat penyesuaian yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi iklim, tanah, musim, hama dan penyakit. Kangkung dapat beradaptasi dengan kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. Kangkung dapat memberikan hasil yang optimum pada kondisi dataran rendah Tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 – 30oC, sedangkan dibawah 10 oC tanaman akan rusak. Ada dua jenis kangkung, yaitu kangkung darat (Ipomoea reptans), berdaun sempit dan beradaptasi pada tanah yang lembab, serta dipanen hanya satu kali; dan kangkung air (Ipomoea aquatica) yang berdaun lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis ini beradaptasi pada kondisi tergenang dan dipanen beberapa kali.
Dalam budidaya kangkung yang dilakukan petani didesa cikopo ini menyewa lahan dari pemerintah desa dimana hasil dari penyewaan lahan tersebut di gunakan untuk kepentingan masyarakat cikopo jika dibandingkan dengan pendapatan penjualan dan proses penanaman masih memiliki keuntungan namun tidak begitu banyak. Dilihat dari kualitas sayur kangkungnya pun dipastikan ini lebih berkualitas dibandingkan kangkung yang tumbuh bebas, karena kangkung ini penuh perawatan sehingga harganya pun tidak bisa disamakan dengan kangkung yang tumbuh bebas. Penyewaan lahan sebagai budidaya kangkung ini juga dapat menjadi pemasukan tambahan pada pemerintah desa sebagai pemanfaatan lahan kosong, dan bisa juga sebagai penolong petani di desa cikopo yang ingin usaha namun tidak memiliki lahan.